Gunung Merapi Yogyakarta merupakan salah satu dari gunung api teraktif yang ada di Indonesia. Para geolog telah menggunakan objek Gunung Merapi ini sebagai tempat penelitian yang aktif dikarenakan masih banyak menyimpan berbagai cerita dan informasi – informasi menarik mengenai kehebatan sebuah gunung berapi.
Salah satu peneliti geologi asal Belanda yang bernama Reinot Willem telah membuat asumsi – asumsi bahwa Gunung Merapi pernah mengeluarkan letusan yang sangat hebat pada tahun 1006. Hal tersebut pada akhirnya menyebabkan kemunduran hebat pada kerajaan Mataram Kuno yang kemudian pada akhirnya berpindah tempat kerajaan dari Jawa Tengah menuju ke Jawa Timur.
Erupsi Merapi telah terjadi juga pada tahun 2006 dan tahun 2010 yang akibatnya telah merubah wajah desa – desa di Kaliadem yang dahulu kala merupakan sebuah daerah perkembahan hijau dan memiliki hamparan tanah yang begitu luasnya.
Wilayah Kaliadem ini sekarang telah tertimbun oleh bekas lahar – lahar dari meletusnya Gunung Merapi. Wilayah ini memang belum kembali seperti sediakala namun dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah untuk membukanya sebagai tempat wisata yang bernama “Lava Tour Kaliadem Merapi”.
Di tempat ini, Anda dapat melihat dengan jarak yang lebih dekat material – material bekas letusan dari Gunung Merapi serta menyaksikan pula sebuah bunker yang menjadi tempat berlindung dari kedua relawan yang terenggut nyawanya disana.
Aktivtas dari Lava Tour Kaliadem Merapi ini menjadi sarana pembelajaran dan pendidikan bagi para wisatawan yang berkunjung untuk mengerti dan memahami begitu dahsyatnya letusan dari sebuah Gunung Merapi. Dengan mengikuti Lava Tour Kaliadem Merapi ini, para wisatawan dapat menyaksikan bagaimana puncak dari Gunung Merapi pada jarak pandang hanya sekitar 2 km saja.
Gunung Merapi itu sendiri memiliki ketinggian 2.965 meter diatas permukaan laut dan masih mengeluarkan asap sulfara dan belum pernah berhenti mengepulkan asapnya dari dalam kawah merapi. Jika Anda berkunjung pada malam hari akan semakin menarik karena disana.
Anda dapat melihat bagaimana lelehan lava yang berpijar menuruni kubah lava tersebut dan hanya dapat Anda saksikan di malam hari saja.
Kaliadem sendiri pada mulanya adalah sebuah bumi perkemahan yang luas dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas perkemahan yang lengkap seperti basecamp pendakian, warung – warung makanan dan minuman, gardu pandang, serta toilet dan mushola.
Namun, sekarang bangunan – bangunan tersebut sudah tertimbun oleh lahar dan yang dapat terlihat hanyalah beberapa bagian dari atas bangunan yang dulu pernah ada dan umumnya kini sudah hancur.
Ganasnya letusan Gunung Merapi ini juga dapat kita lihat dari sebuah bunker dimana bangunan ini digunakan sebagai tempat persembunyian para relawan kala itu. Sebenarnya pada awal bunker dibangun, bangunan tersebut digunakan untuk perlindungan apabila sewaktu – waktu jika Merapi mengeluarkan awan panasnya.
Namun, pada letusan tahun 2006 yang lalu, Gunung Merapi bukan hanya memuntahkan awan panas tetapi juga material – material lainnya seperti pasir dan batuan – batuan panas sehingga dapat menumbangkan bukit Geger Boyo (bukit ini berada di sebelah selatan Merapi) dan pada akhitnya menimbun daerah Kaliadem.
Tertimbunnya daerah Kaliadem menyebabkan pula bunker tersebut tetimbun setebal 3 meter dengan panas material mencapai 1.000 derajat celcius. Meskipun bunker tersebut telah terbuat dari bahan beton setebal 25 cm dan memiliki pintu yang terbuat dari besi,, namun tidak dapat menahan panas yang begitu tinggi sehingga material masuk ke dalam bunker dan mengakibatkan 2 (dua) relawan akhirnya meninggal akibat suhu yang sangat panas. Saat ini, bunker tersebut telah dibersihkan kembali dan dicat dengan warna putih. Di depan pintu buker pun terdapat sebuah prasasti yang menceritakan mengenai kejadian dan riwayat bunker tersebut.
Fasilitas – fasilitas yang telah tersedia di Kaliadem ini sudah cukup lengkap bagi para pengunjung yang ingin berpiknik edukatif. Ada warung – warung kecil yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Selain itu, di warung kecil tersebut juga menjual foto – foto dan video yang akan menggambarkan bagaimana lelehan lava pijar dan dahsyatnya erupsi Merapi pada tahun 2006 yang lalu termasuk pula menggambarkan bagaimana proses evakuasi dari kedua relawan yang tertimbun di dalam bunker akibat material panas tersebut.
Untuk menuju daerah Kaliadem ini, Anda perlu melakukan perjalanan sekitar 35 km menuju ke arah utara dari pusat kota Yogyakarta. Hingga saat ini belum tersedia transportasi – transportasi umum yang melintas langsung menuju ke Kaliadem.
Anda disarankan untuk dapat menggunakan kendaraan pribadi atau mungkin menyewa mobil agar dapat berkunjung ke Kaliadem. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan alternatif lain berupa paket wisata. Biasanya Lava Tour Kaliadem Merapi ini sudah termasuk ke dalam paket wisata Kaliurang, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar